Book Cover

STUDY WISATA UPTD SPF SDN GRUJUGAN LOR 2

STUDY WISATA UPTD SPF SDN GRUJUGAN LOR 2 Wisata edukasi adalah aktivitas di luar ruangan kelas yang memiliki tujuan untuk belajar mengenai proses suatu hal secara langsung. Kegiatan Wisata edukasi merupakan kegiatan peserta didik untuk belajar sambil berwisata. Kegiatan ini merupakan program yang dilaksanakan sekolah. Dengan wisata edukasi ini siswa memiliki kesempatan untuk melihat secara langsung objek atau fenomena yang sebelumnya mereka pelajari melalui buku teks, internet atau presentasi di kelas. Mengutip dari buku Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan, Ns. Roymond, H. Simamora, M.Kep, 2008, halaman: 60, study tour adalah metode mengajar dengan mengajak para siswa mengunjungi suatu objek yang berguna untuk memperluas pengetahuan. Selain untuk memperluas pengethuan dan pengalaman siswa, kegiatan ini selaras dengan tema P5 di UPTD SPF SDN Grujugan Lor 2 yaitu "Kearifan Lokal" Pada tanggal 27 April 2024, UPTD SPF SDN Grujugan Lor 2 mengadakan wisata edukasi ke beberapa lokasi penting di kota Bondowoso. Beberapa lokasi tersebut diantaranya yaitu gerbong maut, stasiun kereta api Bondowoso, makam Ki Ronggo, dan perpustakaan umum.Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas III,IV,V dan VI. Adapun kegiatan ini dilakasanakan mulai pukul 07.30 hingga pukul 12.30 WIB. Alat transortasi yang digunakan yaitu kereta mini atau kereta kelinci.Sebelum kegiatan dilaksanakan, kepala sekolah dan dewan guru memberikan pengarahan kepada semua siswa tentang hal yang perlu dilakukan di lokasi wisata, dan hal yag dilarang selama belajar di lokasi penting tesebut. Setelah pengarahan selesai, dewan guru membagikan LKPD kepada setiap siswa. LKPD tersebut berkaitan dengan lokasi yang akan dikunjungi. Berikut adalah kegiatan wisata edukasi UPTD SPF SDN Grujugan Lor 2:
1. Lokasi 1: Perpustakaan Umum Bondowoso Perpstakaan umum Bondowoso terletak di JL. A. Yani, No. 33, Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Perpustakaan merupakan suatu fasilitas atau institusi yang mengelolah koleksi kumpulan bahan tercetak dan non-tercetak yang disusun secara sistematis untuk memenuhi kebutuhan serta kepentingan pemakai. Perpustakaan memiliki peran untuk menjadi media bagi para pembaca dengan koleksi yang ada,menjadi lembaga pembangkit kesadaran pentingnya belajar tanpa mengenal usia hingga dapat meningkatkan minat dan budaya membaca, menjadi media motivator atau mediator atau fasilitator bagi pembaca dalam mencari hingga mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman, serta menjadi suatu agen perubahan pembangunan dan kebudayaan masyarakat.
2. Lokasi 2 : Makam Ki Ronggo Raden Bagus Asra Seorang tokoh legendaris namanya cukup membumi di Bondowoso. Bahkan semua unsur masyarakat dari beragam kalangan dipastikan pernah mendengar dan familiar dengan nama ini. Ia berjuluk Ki Ronggo. Karena perjuangannya, lantas Ki Ronggo diangkat sebagai bupati pertama pada tanggal 17 Agustus 1819 atau 25 Syawal.Sejak saat itulah, Bondowoso secara resmi berdiri sendiri dan ditetapkan sebagai kabupaten. Raden Bagus Asra yang bergelar Abhiseka Ngabehi Mas Astrotruno diangkat sebagai bupati pertama, dengan predikat Ronggo I. Setelah wafat, Ki Ronggo dimakamkan di sebuah bukit di Desa Sekar Putih, Tegalampel. Ia dimakamkan berdampingan bersama sang istri dan beberapa kerabat lainnya. Makam Ki Ronggo saat ini sering jadi jujugan orang berziarah. Khususnya pada hari-hari tertentu. Bahkan, para pejabat baru atau yang hendak meninggalkan wilayah Bondowoso, selalu berziarah sebagi simbol 'kulo nuwun' hingga ucapan terima kasih.
3. Lokasi 3 : Monumen gerbong maut Monumen Gerbong Maut yang berlokasi tepat di depan Kantor Bupati Bondowoso itu cukup mudah dilihat pengendara yang melintas. Posisinya berada di atas pondasi setinggi kurang lebih 5 meter. Monumen yang dominan berwarna hitam itu berdiri kokoh di tengah taman yang asri. Dari sejumlah literasi dan sumber, monumen itu didirikan untuk memperingati tragedi puluhan tawanan dan pejuang kemerdekaan asal Bondowoso yang gugur pada 23 November 1947 silam.
4. Lokasi 4 : Museum stasiun Kereta api Museum Kereta Api Bondowoso (bahasa Inggris: Bondowoso Rail and Train Museum) adalah stasiun kereta api nonaktif yang sekarang dialihfungsikan sebagai museum sejarah perkeretaapian. Museum ini secara administratif terletak di Kademangan, Bondowoso, Bondowoso; termasuk dalam Wilayah Aset IX Jember pada ketinggian +253 m. Museum ini sekarang dikelola oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso.[3] Museum ini merupakan museum perkeretaapian ketiga di Indonesia setelah Ambarawa dan Sawahlunto. Jika Lawang Sewu disertakan sebagai museum perkeretaapian, maka museum ini adalah museum perkeretaapian keempat di Indonesia.