Book Cover

 ASAL USUL DESA GRUJUGAN LOR

A.     Asal usul nama desa

Menurut sumber cerita dari para sesepuh Desa Grujugan Lor, bahwa  terjadinya Desa Grujugan Lor dimulai sekitar tahun 1700-an, pada saat akhir Jaman Kerajaan Majapahit, dimana ada seorang  pengembara yang berasal dari Pulau Madura yang datang berkunjung untuk tinggal dan menetap di wilayah tersebut. Orang tersebut bernama BUJUK ALAM YUNG SARI, beliau membabat hutan yang ada di daerah tersebut dan saat ini bernama Desa Grujugan, seiring perkembangan jaman daerah  atau hutan yang telah di babat oleh BUJUK ALAM YUNG SARI  tesebut, banyak di datangi oleh para pendatang dari luar . Kebetulan orang-orang tersebut berprofesi sebagai Guru Ngaji, Terbentuknya nama Grujugan di latar belakangi oleh sebuah kisah yaitu  pada suatu ketika ada seseorang yang berniat datang untuk mencari seorang guru untuk belajar mengaji, lantas orang tersebut bertanya pada BUJUK Ka’dimmah bedeh Guruyang artinya “dimana ada Guru” lantas si BUJUK menjawab “Ka’dissak Guru Jugen”  yang artinya “Disana ada Guru Juga” . Kejadian tersebut  sering terjadi seiring banyaknya orang yang datang dan bertanya hal yang sama. Sehingga peristiwa tersebutlah  yang melatar belakangi nama tempat atau daerah di wilayah ini dengan nama GURU JUGEN atau GRUJUGEN. Lama kelamaan daerah ini terkenl dengan nama Grujugan  Perkembangan Desa Grujugan yang sangat pesat menyebabkan terjadinya perubahan pembagian wilayah antara Desa Grujugan Kidul dan Desa Grujugan Lor. Pada awal mulanya Desa Grujugan Lor termasuk wilayah Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso. Namun Pada tahun 2006 terdapat  program perluasan /pemekaran wilayah kecamatan Tamanan menjadi Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Sehingga sejak ada program pemekaran tersebut wilayah Desa Grjugan Lor termasuk kedalam wilayah Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Kabupaten Bondowoso sampai pada saat ini. Kecamatan Jambesari Darus Sholah merupakan gabungan dari beberapa wilayah desa yang merupakan gabungan dari beberapa wilayah desa, pecahan dari kecamatan Tamanan, Kecamatan Pujer dan Kecamatan Grujugan. Beberapa wilayah yang bergabung tersebut adalah dari kecamatan Tamanan yaitu Desa Sumber Jeruk, Desa Sumber Anyar, Desa Pucanganom, Desa Jambeanom, Desa Jambesari dan Desa Tegal Pasir, sedangkan dari pecahan wilayah kecamatan Pujer yaitu : Desa Pengarang dan Pecahan dari Wilayah Kecamatan Grujugan adalah Desa Grujugan Lor dan Desa Pejagan.

 

B.      Kondisi Geografis

Secara geografis Desa Grujugan Lor berada di wilayah utara Kecamatan  Jambesari Darus Sholah yang berbatasan dengan Kecamatan Tenggarang, dengan luas wilayah ± 307 Ha.  Adapun Batas-batas wilayah Desa grujugan Lor Sebagai berikut :  

1.  Sebelah Utara  berbatasan  dengan Desa Koncer, Kecamatan Tenggarang

2.  Sebelah Selatan  berbatasan dengan Desa Jambesari, Kecamatan Jambesari DS

3. Sebelah Barat berbatasan dengan  Desa Kejawan dan Desa Grujugan Kidul, Kecamatan Grujugan

4.  Sebelah Timur  berbatasan dengan Desa Tegal Pasir, Kecamatan Jambesari DS

C. Topografi Wilayah

Keadaan Topografi wilayah Desa Grujugan Lor secara umum adalah merupakan daerah dataran yang berupa daerah persawahan dan pemukiman. 

D.   Iklim 

  Desa Grujugan Lor memiliki iklim tropis sebagaimana wilayah di Indonesia lainnya dengan dua iklim yang terjadi sepanjang tahun yaitu Musim Kemarau dan Musim Penghujan, Iklim tersebut mempunyai pengaruh atau dampak langsung terhadap sistem pola tanam dari lahan pertanian yang ada di Desa Grujugan Lor. Adapun  data iklim yang terjadi di Desa Grujugan Lor sebagai berikut :

1. Curah Hujan 129 mm/Th

2. Tinggi Tempat dari Permukaan Air Laut 231 meter

3. Suhu Rata-rata harian 30º C

4. Jumlah bulan hujan  6  bulan

E.  Wilayah Administrasi Pemerintahan Desa :

Secara administrasi wilayah Desa Grujugan Lor terdiri dari Enam (6) dusun yaitu :

1.  Dusun Karang Pande (Kepala dusun Mohammad Haveli )

2.  Dusun Lor Sawah (Kepala dusun Faesol )

3.  Dusun Krajan (Kepala dusun Moh.Kosim )

4.  Dusun Karang Paras (Kepala dusun Siri )

5.  Dusun Cangkring Baru (Kepala dusun  Feni Hidayat )

6.  Dusun Cangkring (Kepala dusun Sumarwi )

 

F.  Sejarah Pemerintahan Desa

NO

NAMA KEPALA DESA

( TENGGI )

PERIODISASI

KETERANGAN

1

MASDU

1890 s/d 1927

Tenggi Pertama

2

PAK RUSTI

1927 s/d 1960

Tenggi Kedua

3

SUJONO SINGO PRANOTO

1960 s/d 1984

Tenggi Ketiga

4

KUDDUS / H. SOBRI

1984 s/d 1990

Tenggi Keempat (PLH)

5

AYYUB,S.Pd

1990 s/d 2007

Tenggi Kelima

6

NURHASAN

2007 s/d 2013

Tenggi Keenam

7

ZAINUDDIN

2013 s/d 2015

Tenggi Ketujuh

8

NURHASAN

2015 s/d Sekarang

Tenggi Kedelapan

 

G.  Lokasi dan Jarak Desa :

   Jarak Desa Ke Kabupaten                                 : 7 Km

   Jarak desa ke Kecamatan                                  : 3 Km

   Waktu tempuh ke Kecamatan                           : 0,25 Jam

   Waktu tempuh ke pusat fasiltas umum            : 7 menit

   Ketersediaan angkutan umum                          : 8 Angkutan Desa Per Jam

 

H. Sosial Budaya

Secara umum masyarakat Desa Grujagan Lor memiliki mata pencaharian sebagai petani maupun buruh tani, dengan penghasilan rata – rata berkisar antara 15.000 sampai dengan 30.000 perhari untuk kerja waktu setengah hari. Namun ada pula yang bekerja di bidang lain seperti PNS, buruh bangunan, pedagang, peternak dan swasta lainnya. Sehingga rata – rata penghasilan masyarakatnya berkisar antara 500.000 sampai dengan 1.000.000 sebulan. Hal ini  menunjukkan bahwa masyarakat Desa Grujugan Lor masih banyak yang hidup kurang layak. Namun kondisi ekonomi tersebut tidak menenggelamkan karakter masyarakat desa Grujugan Lor yang memiliki karakter kuat dalam menjunjung tinggi nilai -nilai agama maupun nilai hukum sebagai pedoman dalam berhubungan / berinteraksi antar sesamanya. Terbukti pada saat ada kegiatan peringatan keagamaan seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Menyambut Bulan Puasa ( Imtihan ), Hari Raya Idul Fitri dan Idul adha serta kegiatan  keagamaan lainnya masyarakat Desa Grujugan Lor sangat antusias dan saling bergotong royong mensukseskan kegiatan tersebut.

I.     KEPENDUDUKAN

     Jumlah penduduk  

 Laki - laki  : 2364 Orang

 Perempuan  : 2465 Orang

 Jumlah Total   : 4829 Orang

 Jumlah Kepala Keluarga : 1559 KK

 Klasifikasi Usia  

a. Usia 0 – 10 thn : Lk 256, Pr 272, Jumlah  : 528 Orang

b. Usia 10 – 17 thn : Lk 117, Pr 124, Jumlah  : 241 Orang

c. Usia 17 – 50 thn : Lk 1142, Pr 1191, Jumlah : 2.333 Orang

d. Usia 50 – 75 thn : Lk 654, Pr 677, Jumlah : 1.331 Orang

e. Usia 75 thn keatas : Lk 195, Pr 201, Jumlah  : 396 Orang

     Jumlah usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak-anak dan lansia. Perbandingan usia anak-anak, produktif, dan lansia adalah sebagai berikut: 15.9 % : 75,8 % : 8,2 %. Dari 4829 jumlah penduduk yang berada pada kategori usia produktif lebih di Dominan oleh kaum Perempuan.  Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah Perempuan usia produktif lebih banyak. Dengan demikian sebenarnya perempuan usia produktif di Desa Grujugan Lor dapat menjadi tenaga produktif yang cukup signifikan untuk mengembangkan usaha-usaha produktif diharapkan semakin memperkuat ekonomi masyarakat, sementara ini masih bertumpu kepada tenaga produktif dari pihak laki-laki. Dimana untuk Kaum Perempuan di Usia Produktif Berjumlah 1868 atau 38 % dari total penduduk di Desa Grujugan Lor